Mendengarkan hati


Seorang pemuda merantau dan berhasil dalam berkarya. Lalu dia ingin segera menikah dan mulailah dia menjalin hubungan dengan seorang wanita yang menurut dia bisa memberikan kemakmuran, tetapi setelah seminggu mereka menjalin hubungan akhirnya mereka harus merelakan bahwa mereka tidak cocok. Lalu sang pemuda kembali lagi mencari wanita yang bisa memberikan kemapanan dan dia mencoba untuk menjalin hubungan dengan wanita itu. Sebulan setelah mereka menjalin hubungan, akhirnya harus kandas juga. Tetapi sang pemuda bukan orang yang mudah menyerah. Mencoba lagi dan mencoba yang lain lagi...tetapi hasilnya tetap saja sama. Dan dia memutuskan untuk tidak menikah saja karena merasa ragu dengan yang namanya hubungan.

Suatu ketika dia bertemu dengan seorang sahabat lamanya yang sangat dia kenal. Lalu dia menceritakan kegundahan itu kepada temannya. Temannya hanya tersenyum lembut dan berkata "Dengarkan hatimu, saat ini siapah yang ada di dalam hatimu? Dan apakah kamu juga percaya bahwa dia juga sayang padamu? Dan menikahlah dengan dia. Karena sebuah hubungan itu bukan berurusan dengan harta, kekayaan, kekuasaan, tetapi menjalin ikatan itu berhubungan dengan hati dimana kita benar-benar sayang padanya, benar-benar nyaman berada disampingnya, benar-benar tulus untuk mendampingi dia sampai sisa waktu yang ditentukan." Pemuda itu diam dan menunduk... dan temannya berkata lagi pada pemuda itu "jika kamu menginginkan sebuah kemakmuran, carilah orang yang bisa dianggap bisa mendatangkan kemakmuran dan bekerjasamalah dengan dia, dan jika kamu menginginkan kemapanan carilah orang yang bisa mendatangkan kemapanan itu dan belajarlah dari dia dan bukan untuk menjalin ikatan batin dengan mereka".

Si pemuda tetap duduk terdiam dan melihat dalam lubuk hatinya, dimana dia banyak menhabiskan waktu dengan seorang wanita dan dia selalu ada dalam bayanganmu setiap saat...wanita itu adalah sahabat yang sedang berbicara di depannya. Dan pada akhirnya ......... (Jawab aja sendiri...kwkwkwkwkw)).

Tidak ada komentar: